1. PENGERTIAN BHAVANA
Bhavana berarti pengembangan, yaitu pengembangan batin dalam melaksanakan
pembersihannya. Istilah lain yang arti dan pemakaiannya hampir sama dengan
bhavana adalah samadhi. Samadhi berarti pemusatan pikiran pada suatu obyek.
Samadhi yang benar (samma samadhi) adalah pemusatan pikiran pada obyek yang
dapat menghilangkan kekotoran batin tatkala pikiran bersatu dengan
bentuk-bentuk karma yang baik, sedangkan samadhi yang salah (miccha samadhi)
adalah pemusatan pikiran pada obyek yang dapat menimbulkan kekotoran batin
tatkala pikiran bersatu dengan bentuk-bentuk karma yang tidak baik. Jika
dipergunakan istilah samadhi, maka yang dimaksud adalah “Samadhi yang benar”.
2. FAEDAH BHAVANA
Bhavana atau meditasi yang benar akan memberikan faedah bagi orang bagi
orang yang melaksanakannya. Faedah-faedah yang timbul dalam kehidupan
sehari-hari dari praktek meditasi itu adalah :
1. Bagi orang yang selalu
sibuk, meditasi akan menolong dia untuk membebaskan diri dari ketegangan dan
mendapatkan relaksasi atau pelemasan.
2. Bagi orang yang sedang
bingung, meditasi akan menolong dia untuk menenangkan diri dari kebingungan dan
mendapatkan ketenangan yang bersifat sementara maupun yang bersifat permanen
(tetap).
3. Bagi orang yang
mempunyai banyak problem atau persoalan yang tidak putus-putusnya, meditasi
akan menolong dia untuk menimbulkan ketabahan dan keberanian serta
mengembangkan kekuatan untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut.
4. Bagi orang yang kurang
percaya diri sendiri, meditasi akan menolong dia untuk mendapatkan keparcayaan
kepada diri sendiri yag sangat dibutuhkannya itu.
5. Bagi orang yang
mempunyai rasa takut dalam hati atau kebimbangan, meditasi akan menolong dia
untuk mendapatkan pengertian terhadap keadaan atau sifat yang sebenarnya dari
hal-hal yang menyebabkannya takut dan selanjutnya dia akan dapat mengatasi rasa
takut itu dalam pikirannya.
6. Bagi orang yang selalu
merasa tidak puas terhadap segala sesuatu dalam lingkungannya atau dalam
kehidupan ini, meditasi akan memberikan dia perubahan dan perkembangan yang
menuju pada kepuasan batin.
7. Bagi orang yang
pikirannya sedang kacau dan berputus asa karena kurangnya pengertian akan sifat
kehidupan dan keadaan dunia ini, meditasi akan menolong dia utnuk memberikan
pengertian padanya bahwa pikirannya itu kacau untuk hal-hal yang tidak ada
gunanya.
8. Bagi orang yang
ragu-ragu dan tidak begitu tertarik kepada agama, meditasi akan menolong dia
untuk mengatasi keragu-raguannya itu dan untuk melihat segi-segi serta
nilai-nilai yang praktis dalam bimbingan agama.
9. Bagi seorang pelajar
atau mahasiswa, meditasi akan menolong dia untuk menimbulkan dan menguatkan
ingatannya serta untuk belajar lebih seksama dan lebih efisien.
10. Bagi orang yang kaya,
meditasi akan menolong dia untuk dapat melihat sifat dan kegunaan dari kekayaannya
itu, bagaimana cara menggunakan harta tersebut untuk kebahagiaan dirinya
sendiri dan kebahagiaan orang lain.
11. Bagi orang miskin,
meditasi akan menolong dia untuk memiliki rasa puas dan ketenangan serta tidak
melampiaskan rasa iri hati terhadap orang lain yang lebih mampu daripadanya.
12. Bagi seorang pemuda yang
sedang berada dalam persimpangan jalan dari kehidupan ini dan dia tidak tahu
jalan mana yang akan ditempuhnya, meditasi akan menolong dia untuk mendapatkan
pengertian dalam menempuh salah satu jalan yang akan membawa ke tujuannya.
13. Bagi orang yang telah
lanjut usia yang telah bosan dengan kehidupan ini, meditasi akan menolong dia
ke dalam pengertian yang lebih mendalam mengenai kehidupan ini, dan pengertian
tersebut akan memberi dia kelegaan dan kebebasan dari penderitaan serta pahit
getirnya kehidupan ini, dan akan menimbulkan kegairahan yang baru bagi dirinya.
14. Bagi orang yang mudah
marah, meditasi akan menolong dia mengembangkan kekuatan kemauan untuk
mengatasi kelemahan-kelemahannya.
15. Bagi orang yang bersifat
iri hati, meditasi akan menolong dia untuk mengerti tentang bahayanya sifat iri
hati itu.
16. Bagi orang yang
diperbudak oleh panca inderanya, meditasi akan menolong dia untuk belajar
menguasai nafsu-nafsu dan keinginannya itu.
17. Bagi orang yang telah
ketagihan minuman keras yang memabukkan, meditasi akan menolong dia untuk
menyadari dirinya dan melihat cara mengatasi kebiasaan yang berbahaya itu yang
telah memperbudak dan mengikat dirinya.
18. Bagi orang yang tidak
terpelajar atau bodoh, meditasi akan memberikan dia kesempatan untuk mengenal
diri dan mengembangkan pengetahuan-pengetahuan yang sangat berguna untuk
kesejahteraan diri sendiri dan untuk keluarga serta handai taulannya.
19. Bagi orang yang
sungguh-sungguh melakukan latihan meditasi yang benar ini, maka nafsu-nafsu dan
emosinya tak mempunyai kesempatan untuk memperbodohi dirinya lagi.
20. Bagi orang yang
bijaksana, meditasi akan membawa dia kepada kesadaran yang lebih tinggi dan
pencapaian penerangan sempurna; dia akan dapat melihat segala sesuatu dengan
sewajarnya dan tidak akan terseret lagi ke dalam persoalan-persoalan yang
remeh.
21. Selanjutnya, dalam agama
Buddha, meditasi yang benar itu dipergunakan untuk membebaskan diri dari segala
penderitaan, untuk mencapai Nibbana.
Demikianlah beberapa faedah praktis yang dapat dihasilkan dari latihan
meditasi. Faedah-
faedah ini merupakan milik yang akan ditemui dalam pikiran sendiri.
3. CARA MELAKSANAKAN BHAVANA
Orang yang baru belajar meditasi sebaiknya mencari tempat yang cocok untuk
melakukan meditasi. Tempat itu adalah tempat yang sunyi dan tenang, bebas dari
gangguan orang-orang di sekitarnya, bebas dari gangguan nyamuk. Untuk tahap
permulaan, hendaknya orang berlatih di tempat yang sama, jangan pindah-pindah
tempat. Jika meditasinya telah maju, maka dapat dilakukan di mana saja di
setiap tempat, baik di kantor, di pasar, di kebun, di hutan, di goa, dikuburan,
maupun di tempat yang ramai.
Waktu untu melaksanakannya dapat dipilih sendiri. Biasanya waktu yang baik
untuk bermeditasi adalah pagi hari antara pukul 04.00 sampai pukul 07.00 dan
malam hari antara pukul 17.00 sampai pukul 22.00. Jika waktu untuk bermeditasi
telah ditentukan, maka waktu tersebut hendaknya digunakan khusus untuk
bermeditasi. Meditasi sebaiknya dilakukan setiap hari dengan waktu yang sama
secara teratur atau kontinyu. Bila meditasinya telah maju, maka dapat dilakukan
kapan saja, pada setiap waktu.
Orang bebas memilih posisi meditasi. Biasanya posisi meditasi yang baik
adalah duduk bersila di lantai yang beralas, dengan meletakkan kaki kanan di
atas kaki kiri, dan tangan kanan menumpu tangan kiri di pangkuan. Atau boleh
juga dalam posisi setengah sila, dengan kaki dilipat ke samping. Bahkan kalau
tidak memungkinkan, maka dipersilahkan duduk di kursi. Yang penting adalah
bahwa badan dan kepala harus tegak, tetapi tidak kaku atau tegang. Duduklah
seenaknya, jangan bersandar. Mulut dan mata harus tertutup. Selama meditasi
berlangsung hendaknya diusahakan untuk tidak menggerakkan anggota badan, jika
tidak perlu. Namun bila badan jasmani merasa tidak enak, maka diperbolehkan
untuk menggerakkan tubuh atau mengubah sikap meditasi. Tetapi, hal ini harus
dilakukan perlahan-lahan, disertai dengan penuh perhatian dan kesadaran. Jika
meditasinya telah maju, maka dapat dilakukan dalam berbagai posisi, baik
berdiri, berjalan, maupun berbaring.
Sebelum melaksanakan meditasi, sebaiknya diminta petunjuk atau nasehat dari
guru meditasi atau mereka yang telah berpengalaman mengenai meditasi, agar
dapat dicapai sukses dalam bermeditasi.
Pada saat hendak bermeditasi, sebaiknya dibacakan paritta terlebih dahulu.
Selanjutnya, laksanakanlah meditasi dengan tekun. Pikiran dipusatkan pada obyek
yang telah dipilih. Pada tingkat permulaan, tentunya pikiran akan lari dari
obyek. Hal ini biasa, karena pikiran itu lincah, binal, dan selalu bergerak.
Namun, hendaknya orang yang bermeditasi selalu sadar dan waspada terhadap
pikiran. Bila pikiran itu lari dari obyek, ia sadar bahwa pikiran itu lari, dan
cepat mengembalikan pikiran itu pada obyek semula. Bila hal ini dapat
dilaksanakan dengan baik, maka kemajuan dalam meditasi pasti akan diperoleh.
Pembagian Bhavana
Bhavana dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Samatha Bhavana, berarti
pengembangan ketenangan batin.
2. Vipassana Bhavana,
berarti pengembangan pandangan terang.
Diantara kedua jenis
bhavana ini terdapat perbedaan. Perbedaan itu mencakup:
1. Tujuannya Samatha Bhavana merupakan pengembangan batin yang bertujuan untuk mencapai
ketenangan. Dalam Samatha Bhavana, batin terutama pikiran terpusat dan tertuju
pada suatu obyek. Jadi pikiran tidak berhamburan ke segala penjuru, pikiran
tidak berkeliaran kesana kemari, pikiran tidak melamun dan mengembara tanpa
tujuan.Dengan melaksanakan Samatha Bhavana, rintangan-rintangan batin tidak
dapat dilenyapkan secara menyeluruh. Jadi kekotoran batin hanya dapat
diendapkan, seperti batu besar yang menekan rumput hingga tertidur di tanah.
Dengan demikian, Samatha Bhavana hanya dapat mencapai tingkat-tingkat
konsentrasi yang disebut jhana-jhana, dan mencapai berbagai kekuatan
batin.Sesungguhnya pikiran yang tenang bukanlah tujuan terakhir dari meditasi.
Ketenangan pikiran hanyalah salah satu keadaan yang diperlukan untuk
mengembangkan pandangan terang atau Vipassana Bhavana.Vipassana Bhavana
merupakan pengembangan batin yang bertujuan untuk mencapai pandangan terang.
Dengan melaksanakan Vipassana Bhavana, kekotoran-kekotoran batin dapat disadari
dan kemudian dibasmi sampai keakar-akarnya, sehingga orang yang melakukan
Vipassana Bhavana dapat melihat hidup dan kehidupan ini dengan sewajarnya,
bahwa hidup ini dicengkeram oleh anicca (ketidak-kekalan), dukkha (derita), dan
anatta (tanpa aku yang kekal). Dengan demikian, Vipassana Bhavana dapat menuju
ke arah pembersihan batin, pembebasan sempurna, pencapaian Nibbana.Sesungguhnya
“dalam kitab suci telah ditulis bahwa hanya dengan pandangan terang inilah kita
dapat menyucikan diri kita, dan tidak dengan jalan lain”.
2. Obyeknya Obyek yang dipakai dalam Samatha Bhavana ada 40 macam. Obyek-obyek itu
adalah sepuluh kasina, sepuluh asubha, sepuluh anussati, empat appamañña, satu
aharapatikulasañña, satu catudhatuvavatthana, dan empat arupa. Sebaliknya,
obyek yang dipakai dalam Vipassana Bhavana adalah nama dan rupa (batin dan
materi), atau empat satipatthana.
3. Penghalangnya Dalam melaksanakan Samatha Bhavana, pada umumnya orang
yang bermeditasi sering mendapat gangguan atau halangan atau rintangan, yaitu
lima nivarana dan sepuluh palibodha. Dalam melaksanakan Vipassana Bhavana,
terdapat pula rintangan-rintangan yang dapat menghambat perkembangan pandangan
terang, yang disebut sepuluh vipassanupakilesa.
Materi Terkait :
0 komentar:
Posting Komentar